Hati-hati dalam membeli handphone, karena jika tidak teliti tidak
menutup kemungkinan handphone yang anda beli adalah handphone rekondisi.
Handphone rekondisi merupakan sebuah handphone yang dirakit dari
beberapa komponen handphone bekas yang masih bisa berfungsi. Jadi sama
saja sebenarnya jika membeli handphone rekondisi kita membeli handphone
dengan beberapa komponen didalamnya adalah bekas. Dan tentunya jika
handphone tersebut bekas, maka kemungkinan tidak akan awet untuk
digunakan.
Jika anda sudah sangat sering menggunakan HP atau
mengerti tentang seluk beluknya anda pasti akan mengetahui perbedaan HP
rekondisi dan yang asli dalam sekali pegang. Spesifikasi rekondisi
sangat berbeda dengan ponsel asli. Jadi yang mirip sebenarnya hanyalah
tampilan casing, termasuk merek dan serinya. Cirri-ciri lainnya,
kualitas suara terdengan jelek dan pecah; anda bisa menguji dengan
memutar lagu. Casing ponsel sekilas terlihat mirip asli, tetapi jika
diteliti ternyata dibuat dari bahan yang berbeda. Bobot ponsel palsu
lebih ringan. Huruf-huruf pada ponsel tampak berbeda.
80% ponsel
garansi tidak resmi yang diperjual belikan, battery dan chargernya
palsu, termasuk yang dijual di outlet resmi Operator selular, karena itu
semua bukan barang baru (barang bekas rusak/reject di luar negeri,
diperbaiki dan dibungkus ulang seperti baru, namanya refurbish product
atau bahasa Indonesia-nya barang rekondisi).
Kalau tidak mahir
membedakan mana yag asli dan palsu, belilah barang yang bergaransi resmi
di toko yang penjualnya paling tidak bisa anda percaya.
Jangan
mudah tergiur oleh harga murah. Kadang, barang yang dijual murah biar
pun ber-garansi resmi ternyata tidak 100% baru atau perlengkapannya
sudah ditukar. Segel plastik dan kemasan bagus tidak menjamin. Barang
yang terdapat didalamnya.
Jangan sering-sering charge battery
ponsel dalam waktu yang lama. Kalo pake battery palsu agak riskan. Bisa
meledak. Kalo battery asli paling tidak rusak atau soak dan gampang
low-batt, tapi tidak mungkin akan meledak.
Battery diraba dengan
tangan kalau bentuknya gelembung/buncit dibagian tengah seperti orang
hamil seperti itu tanda-tanda sudah mau keluar isinya alias meledak.
Battery
asli (misalnya nokia) dilengkapi hologram asli. Kalau diperhatikan
bentuknya sangat jelas. Dua buah tangan sedang bersalaman. Kalau battery
digerakkan kiri-kanan-depan-belakang. Disamping hologram ada stiker
hitam yang kalau dikerok akan muncul angka yang bisa dicek validitas
(keasliannya) di website resmi nokia. Yang palsu hologram tidak jelas
Cuma berkilau, warna kekuning-kuningan, tulisannya juga agaj buram,
kalau dipegang permukaan battery berbeda dengan yang asli.
Charger
asli bisa dipastikan kalau dipegang berasa agak berat dan ada
barcodenya. Sedangkan yang palsu sangat ringan dan kasar buatannya,
barcode juga tidak terlihat jelas.
Perhatikan kotak ponselnya. Kadang cetakannya buram terkesan murahan dan bahan kartonnya tipis.
Ponsel
rekondisi termasuk barang yang berbahaya. Sebab barang yang tidak
keluar dari Quality Control pabrik, tingkat radiasi signalnya serta
konsumsi daya battery-nya tidak dapat dipertanggung jawabkan
0 comments:
Posting Komentar